FORKOM ALUMNI FMIPA UI

Silahkan login atau register . . .

Join the forum, it's quick and easy

FORKOM ALUMNI FMIPA UI

Silahkan login atau register . . .

FORKOM ALUMNI FMIPA UI

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Login

Lupa password?

April 2024

MonTueWedThuFriSatSun
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930     

Calendar Calendar

Latest topics

» MATH: Prefiks Metrik Vs Digital
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked10/1/2011, 15:01 by Achmad Firwany

» BIO: Spektrum Frekuensi Gelombang Otak Manusia
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked10/1/2011, 12:39 by Achmad Firwany

» HELIOS: Letusan Bintik Matahari Ancam Bumi
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked10/1/2011, 11:16 by Achmad Firwany

» IPTEK: Amerika Bangun Megaproyek Matahari Buatan
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked10/1/2011, 11:07 by Achmad Firwany

» KOSMOS: Bibit Kehidupan Bumi dari Luar Angkasa?
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked10/1/2011, 11:04 by Achmad Firwany

» KOSMOS: Bayi Lubang Hitam Ini Bisa Melahap Bumi
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked10/1/2011, 11:01 by Achmad Firwany

» UCAPAN: Selamat Natal & Tahun Baru
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked28/12/2010, 11:33 by Admin

» KOSMOS: Alam Semesta Berkembang dari Cairan
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked28/12/2010, 10:43 by Achmad Firwany

» ESAI: Negara Manakah Terkaya di Dunia?
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked31/8/2010, 22:44 by Admin

» KOSMOS: Astronom Amatir Abadikan Hantaman Benda Asing Terhadap Jupiter
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked27/8/2010, 01:47 by Achmad Firwany

» KOSMOS: Stephen Hawking: tak Mau Punah, Manusia Harus Mencari Planet Lain
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked27/8/2010, 01:36 by Achmad Firwany

» WEBINFO: Alamat Internet Situs Alumni FMIPA UI
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked23/8/2010, 04:47 by Admin

» WEBINFO: E-mail Alumni FMIPA
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked22/8/2010, 19:44 by TESQSCAPE

» INTRO: TESQSCAPE
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked22/8/2010, 19:40 by TESQSCAPE

» KOSMOS: Peneliti Yakin Bumi Kiamat Tiap 27 Juta Tahun
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked18/7/2010, 11:59 by Achmad Firwany

» NUKLIR: PII Rekomendasikan Penerapan Energi Nuklir
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked15/6/2010, 18:37 by Admin

» KOSMO: Kandungan Air di Bulan Ternyata Lebih Banyak dari Perkiraan
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked15/6/2010, 18:28 by Admin

» INFO: Lukman Hakim Dilantik Jadi Kepala LIPI
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked15/6/2010, 18:06 by Admin

» FISIKA: PARTIKEL: Mencari Partikel Antimateri Hingga Antariksa
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked1/5/2010, 09:22 by Achmad Firwany

» KRIMINAL: Peringkat Indonesia di CyberCrime Naik
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked1/5/2010, 08:47 by Admin

» METEOR: Ledakan Meteorit Langka dan Acak
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked1/5/2010, 08:29 by Admin

» NUKLIR: BATAN: Chernobyl Bukan Alasan Tolak PLTN
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked1/5/2010, 08:18 by Admin

» NUKLIR: BATAN: Indonesia Baru Memiliki PLTN 2018-2020
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked1/5/2010, 07:30 by Admin

» INFOTEK: Terapkan 42 Mbps, Indonesia Terdepan di Asia
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked28/4/2010, 06:35 by Admin

» INFOTEK: Indonesia Konsisten Perhatikan Keselamatan Nuklir
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked28/4/2010, 06:27 by Admin

» INFOTEK: Eropa Bangun Teleskop Terbesar Dunia di Chile
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked28/4/2010, 06:24 by Admin

» EPILOG: What Did Charles Darwin Say?
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked20/4/2010, 03:13 by Admin

» ANGGOTA: Alumnus FMIPA
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked20/4/2010, 00:21 by Admin

» ANGGOTA: Kenalkan...
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked19/4/2010, 18:05 by Admin

» FISIKA: MATERIAL: Logam Makin Keras dan Lentur
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked19/4/2010, 17:53 by Achmad Firwany

» INFO: Daftar WebSite Produksi Achmad Firwany | TESQscape
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked10/4/2010, 11:21 by Admin

» EPILOG: The Physics Philosophy
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked8/4/2010, 09:38 by Achmad Firwany

» KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked22/2/2010, 08:37 by Achmad Firwany

» FORUM: Administrator: Salam Kenal
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked25/12/2009, 06:23 by Admin

» IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked31/10/2009, 02:56 by Achmad Firwany

» ESAI: Orang "Bodoh" VS Orang Pintar
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked28/10/2009, 04:26 by Achmad Firwany

» INFO ALUMNI: Suharna Suryapranata MENRISTEK
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked22/10/2009, 11:44 by Admin

» IPTEK: Warna. Properti dan Atribut
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked15/10/2009, 09:04 by Admin

» LENSA: Nomor Anda Berapa?
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked15/10/2009, 07:55 by Achmad Firwany

» MIKROTEK: Kenali Kartu Plastik Pengganti Uang Anda
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked15/10/2009, 07:29 by Achmad Firwany

» INFO ALUMNI: Tubagus Haryono Enjoy Urus Hilir Migas
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked15/10/2009, 06:47 by Admin

» INFO ALUMNI: Tubagus Haryono Dianugerahkan Tanda Kehormatan SatyaLancana WiraKarya
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked15/10/2009, 05:08 by Admin

» INFO ALUMNI: Tubagus Haryono Calon Kuat Menteri ESDM?
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked15/10/2009, 04:53 by Admin

» LENSA: Dibalik Kemerdekaan RI: 17 Agustus 1945
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked26/9/2009, 18:13 by Achmad Firwany

» INFOTEK: REAL-KILLER CELLULAR FIREGUN: Senjata Api Pembunuh Berbentuk PonSel
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked26/9/2009, 16:12 by Admin

» INFOTEK: ANTICRIME CELL STUNGUN: Senjata BelaDiri Kejutan-Listrik Tegangan-Tinggi Berbentuk PonSel
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked26/9/2009, 15:44 by Admin

» KULTUM: FITHR dan FITHRAH. Apa Ma'na Sebenarnya?
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked26/9/2009, 09:35 by Achmad Firwany

» UCAPAN: Selamat 'Iydul Fithri - Mohon Ma'af Lahir dan Bathin
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked26/9/2009, 07:50 by Achmad Firwany

» KULTUM: SHILATURRAHIMI: Kenapa? Untuk Apa? Bagaimana?
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked26/9/2009, 05:55 by Achmad Firwany

» INFO: UI Targetkan Beasiswa Capai Rp 40 Miliar
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Icon_category_locked17/9/2009, 17:48 by Admin

Top posters

Admin (97)
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Bar_leftKOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa BarKOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Bar_right 
Achmad Firwany (78)
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Bar_leftKOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa BarKOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Bar_right 
yusni (2)
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Bar_leftKOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa BarKOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Bar_right 
TESQSCAPE (2)
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Bar_leftKOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa BarKOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Bar_right 
Gu$ (1)
KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Bar_leftKOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa BarKOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Bar_right 

User Yang Sedang Online

Total 5 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 5 Tamu

Tidak ada


[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 31 pada 1/6/2013, 10:34

Statistics

Total 180 kiriman artikel dari user in 81 subjects

Total 53 user terdaftar

User terdaftar terakhir adalah drp63

Visit Counter


SEJAK 01-09-2009

IP

Mailing List FMIPA UI


Untuk yang sudah bergabung



klik ikon diatas ini untuk
melihat pesan e-mail terakhir!



Untuk yang belum bergabung



klik ikon diatas ini untuk
menjadi anggota milis.




Provided By :
Administrator Forum
Alumni FMIPA UI


Berita Terkini UI dan MM

Poll

Internet Banking


    KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa

    Achmad Firwany
    Achmad Firwany
    Admin


    Male Total Pesan : 78
    Poin : 6476
    Reputasi : 0
    Sejak : 17.09.09
    Angkatan : 1976 - 1982
    Jurusan : FISIKA
    Spesialisasi : komputer, komunikasi, kontrol
    Profesi : konsultan sibernetika dan telematika | ahli geofisika dan seismologi migas | wirausaha
    Organisasi : HFI | HAGI | IEEE | NYAS
    Interes | Hobi : kosmos
    Moto | Slogan : tiap sesuatu adalah unik
    Komentar : Bravo Alumni FMIPA UI
    Lokasi Domisili : Parung. Bogor | Sawangan. Depok

    KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa Empty KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa

    Post by Achmad Firwany 22/2/2010, 08:37

    Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa


    alam semesta (reuters)

    Jakarta (ANTARA News) - Percobaan GEO600 di pinggiran Hanover, Jerman, tidak begitu menarik orang. Yang terlihat dari luar hanya sebuah bedeng berbentuk kotak di satu sudut ladang pertanian, yang dihubungkan oleh dua selokan tertutup lempengan logam yang di bawahnya diletakkan pelacak yang panjangnya 600 meter.

    Selama tujuh tahun terakhir, perangkat buatan Jerman itu melacak gelombang gravitasi dari benda-benda luar angkasa yang sangat kuat, seperti bintang netron dan Lubang Hitam.

    Sejauh ini GEO600 memang belum mendeteksi satu pun gelombang grafitasi, tetapi teknologi itu secara tidak sengaja menghasilkan penemuan amat penting dalam ilmu fisika pada setengah abad terakhir ini.

    Selama beberapa bulan, papar Marcus Chown dari New Scientist, anggota tim GEO600 dipusingkan oleh bebunyian tidak jelas yang terekam oleh detektor mereka. Lalu, tanpa disangka, seorang peneliti memperoleh jawaban, bahkan telah memperkirakan bunyi itu sebelum para ilmuwan mendeteksinya.

    Menurut Craig Hogan, fisikawan dari laboratorium fisika Fermilab di Batavia, Illinois, Amerika Serikat, GEO600 telah mencapai batas fundamental ruang dan waktu - titik di mana ruang-waktu tidak lagi berbentuk aliran kontinum seperti dijelaskan Albert Einstein melainkan larut menjadi 'butiran-butiran' seperti titik kecil yang diperbesar oleh mikroskop.

    "Sepertinya GEO600 dihantam oleh gelombang kuantum mikroskopik ruang dan waktu," kata Hogan.

    Hogan, yang baru diangkat menjadi Direktur untuk Pusat Astrofisika Partikel di Fermilab, bahkan mengajukan teori lebih dahsyat, "Jika bunyi yang dideteksi CEO600 benar seperti yang saya jelaskan, maka kita semua hidup di tengah hologram kosmik raksasa."

    Pemikiran Hogan terlihat absurd, tetapi itu adalah pemahaman terbaik mengenai lubang hitam dan merupakan landasan teori yang masuk akal. Ide itu bahkan sangat membantu ilmuwan dalam menjelaskan bagaimana alam semesta bekerja di tingkat paling asasi.

    Analoginya begini, hologram yang Anda temukan di kartu kredit atau kartu ATM ditempelkan pada plastik film dua dimensi. Begitu terkena sinar, hologram akan menampilkan citra tiga dimensi (3D).

    Pada 1990, Leonard Susskind dan ilmuwan penerima Nobel Gerard't Hooft menengarai berlakunya prinsip yang sama di alam semesta. Pengamatan sehari-hari manusia bisa merupakan gambaran holografis dari proses fisika di ruang dua dimensi.

    Prinsip holografis itu menantang akal sehat kita. Bayangkan, Anda bangun tidur, sikat gigi, dan membaca artikel ini karena sesuatu terjadi di batas-batas semesta ini. Tidak seorang pun tahu jika kita benar-benar hidup dalam hologram, walaupun para ahli memiliki alasan logis bahwa banyak aspek dari prinsip holografis itu yang masuk akal.

    Gagasan Suskind dan Gerard't Hooft muncul didorong oleh hasil kerja Jakob Bekenstein dari Hebrew Unversity of Jerusalem, Israel dan Stephen Hawking dari Universitas Cambridge, tentang Lubang Hitam.

    Pertengahan 1970an, Hawking membuktikan bahwa Lubang Hitam sebenarnya tidak sepenuhnya 'hitam atau gelap', sebaliknya secara memancarkan radiasi yang menyebabkannya menghilang.

    Hawking menyisakan teka-teki karena tidak membeberkan apa yang dikandung Lubang Hitam.

    Ketika Lubang Hitam menghilang, semua informasi mengenai fenomena yang berasal dari bintang mati itu pun sirna, bertolak belakang dengan teori sebelumnya yang meyakini bahwa informasi itu tidak bisa dihancurkan. Inilah yang dikenal dengan paradoks Lubang Hitam.

    Hasil kerja Bekenstein ini merintis jalan untuk menjelaskan paradoks itu. Ia menemukan, entropi Lubang Hitam (ukuran kuantitatif dari sistem perpindahan panas yang tidak beraturan), ternyata sama dengan informasi yang dikandungnya dan proporsional dengan daerah permukaan horisonnya.

    Ini adalah selubung teoritis yang menutup Lubang Hitam, sekaligus menandakan tidak ada hal yang bisa dijelaskan dari materi atau cahaya yang tersedot Lubang Hitam.

    Sejak itu, para ilmuwan menunjukan bahwa gelombang kuantum mikroskopik pada horison (lapisan sekeliling Lubang Hitam di mana semua benda yang melintasinya dihisap ke dalam) dapat melambangkan informasi dalam Lubang Hitam sehingga tak ada informasi misterius yang hancur saat Lubang Hitam menghilang.

    Artinya, informasi 3D tentang bintang mati dapat disandikan secara lengkap di horison Lubang Hitam yang timbul dari bintang itu, tidak sepenuhnya mirip seperti citra 3D sebuah benda yang dikodekan dalam hologram dua dimensi.

    Susskind dan Hofft memperluas pandangan kita terhadap alam semesta secara keseluruhan pada tingkat bahwa semesta ini juga mempunyai batas horison, yaitu garis batas di mana cahaya tidak mampu mencapai bumi dalam 13,7 miliar tahun.

    Lebih dari itu, penelitian para ilmuwan, khususnya Juan Maldacena dari Institute for Advanced Study, Princeton, telah memastikan bahwa teori itu benar. Maldacena menunjukkan bahwa fisika di alam semesta hipotetis sebagai lima dimensi adalah sama dengan fisika mengenai batas empat dimensi.

    Menurut Hogan, prinsip holografis secara radikal mengubah gambaran kita mengenai ruang dan waktu. Para teorisi fisika sejak lama percaya bahwa efek kuantum akan menyebabkan ruang dan waktu bergoncang liar.

    Pada perbesaran itu, struktur ruang dan waktu berubah menjadi partikel-partikel kecil yang ratusan miliar-miliar kali lebih kecil dari proton.

    Besarnya pengembangan struktur itu dikenal dengan nama Konstanta Planck, panjangnya 10-35 meter dan jauh di luar jangkauan percobaan manapun sehingga tidak seorang pun berani bermimpi bahwa butiran-butiran ruang dan waktu itu mungkin bisa lenyap.

    Hogan akhirnya menyadari prinsip holografis itu telah mengubah banyak hal. Jika ruang dan waktu diibaratkan hologram kasar, maka Anda bisa membayangkan semesta sebagai ruang yang lapisan luarnya direkatkan pada lapisan-lapisan Planck yang masing-masing menyimpan informasi.

    Prinsip holografis mengatakan, jumlah informasi yang direkatkan di luar seharusnya sesuai dengan jumlah informasi yang dikandung dalam volume semesta. Lalu, bagaimana caranya volume ruang semesta bisa jauh lebih besar dari lapisan luarnya?

    Hogan menyadari, isi volume semesta dan batasannya mempunyai jumlah informasi yang sama, maka ruang di luarnya harus dibangun dari butiran-butiran yang lebih besar dari skala Planck, "Atau, dengan cara lain, sebuah semesta holografis itu kabur," ungkapnya.

    Ini kabar baik bagi mereka yang berupaya meneliti unit terkecil dari ruang dan waktu. "Bertentangan dengan dengan perkiraan sebelumnya, semesta holografis menempatkan struktur kuantum mikroskopiknya ada jangkauan eksperimen-eksperimen," jelas Hogan.

    Jadi, sementara konstanta Planck terlalu kecil untuk diteliti, proyeksi holografis butiran-butiran itu bisa lebih besar, sekitar 10-16 meter. "Jika Anda hidup dalam hologram, Anda bisa menjelaskannya dengan mengukur kadar kekaburannya."

    Ketika Hogan menyadari hal ini untuk pertamakalinya, dia tidak yakin apakah ada uji coba yang bisa menghitung kadar kekaburan dari ruang waktu. Itulah ketika GEO600 muncul.

    Pelacak gelombang gravitasi seperti GEO600 adalah alat yang luar biasa sensitif. Gelombang gravitasi melalui GEO600 akan secara bergantian merenggangkan ruang pada satu arah, dan memerasnya di tempat lain.

    Untuk menghitungnya, tim GEO600 menembakkan sinar laser melalui cermin setengah perak yang disebut pembelah sinar. Cermin ini membagi cahaya menjadi dua sinar, yang melewati lengan tegak sepanjang 600 meter pada instrumen pembelah sinar itu dan memantul kembali.

    Sinar pantulan itu menyatu di pembelah sinar dan menciptakan pola penyatuan antarcahaya dan bidang gelap di mana gelombang cahaya saling menguatkan, dan sebaliknya. Setiap pergeseran posisi di wilayah-wilayah itu menjelaskan bahwa panjang relatif lengan telah berubah.

    "Kuncinya adalah uji coba seperti itu sangat sensitif terhadap perubahan panjang lengan alat yang jauh lebih pendek dari diameter proton," pungkas Hogan. (*)

    Sumber The New Scientist (15/2)
    Penyadur: Liberty Jemadu
    Editor: Jafar Sidik

    http://www.antaranews.com/berita/1266314974/semesta-kita-ternyata-hologram-raksasa
    Selasa, 16 Pebruari 2010 17:09 WIB | Iptek | Sains

      Waktu sekarang 27/4/2024, 01:39