Mencari Partikel Antimateri Hingga Antariksa
TEMPO Interaktif, Cape Canaveral - Antimateri adalah partikel paling langka dan sulit dideskripsikan di alam semesta. Antimateri terbuat dari partikel yang bermuatan berlawanan dalam jumlah energi yang sama. Misalnya, antimateri dari elektron adalah positron, atau antimateri dari proton, yang bermuatan positif, adalah antiproton yang bermuatan negatif.
Antiproton yang tercipta di antariksa membombardir bumi dalam bentuk sinar kosmik, yang merupakan partikel elementer yang bergerak nyaris setara dengan kecepatan cahaya. Ketika materi dan antimateri itu bertabrakan, keduanya akan saling meniadakan, menciptakan energi murni tanpa meninggalkan residu.
Keberadaan antimateri pertama kali diajukan oleh Paul Dirac pada 1928. Sejak saat itu para ilmuwan berusaha mempelajari teori keberadaan partikel antimateri yang diciptakan oleh peluruhan nuklir dan tumbukan materi normal berenergi tinggi. Pada saat ini, positron umum dijumpai dalam berbagai pencitraan medis.
Meski begitu, antiatom, yang tersusun dari antriproton dan antineuron, amat jarang dijumpai. Mengingat kita hidup di dunia yang didominasi oleh materi reguler, antiproton dan antineuron umumnya langsung musnah sebelum mereka bisa membentuk antinukleus.
Pencarian partikel antimateri ini tak hanya berlangsung dalam laboratorium yang memiliki akselerator partikel, tapi juga hingga ke antariksa. Sebuah tim ilmuwan dari berbagai negara bahkan pernah meluncurkan sebuah balon pembawa instrumen hingga ketinggian 39 kilometer di atas Antartika untuk mencari partikel langka itu.
Seluruh upaya pencarian partikel antimateri itu dilakukan untuk memahami asal-muasal antimateri dalam sinar kosmik termasuk membuktikan teori Big Bang, ledakan besar di antariksa yang menjadi asal-usul lahirnya alam semesta. Bentuk paling mendasar dari teori Big Bang itu memprediksi bahwa tercipta materi dan antimateri dalam jumlah yang sama. Entah bagaimana, materi mendominasi antimateri dalam beberapa tahap awal seusai ledakan itu terjadi.
Salah satu tujuan peluncuran detektor antimateri Alpha Magnetic Spectrometer (AMS) adalah untuk menemukan adanya bukti keberadaan antimateri yang mungkin masih tersisa di luar sana. "Saya telah mempelajari eksperimen antariksa selama 15 tahun, tapi kita hanya bisa yakin bila kita berada di stasiun antariksa untuk mengambil data itu," kata Samuel Ting, peraih Hadiah Nobel, yang memimpin tim AMS.
Ting menyatakan bahwa tugas utamanya adalah menjamin fase terakhir perakitan detektor agar tak ada yang meleset. Ting adalah salah satu penemu partikel antimateri kompleks pertama. Selama 45 tahun dia terus-menerus "dihantui" oleh massa yang hilang itu. "Pada awalnya, jika Anda memiliki sebuah elektron, Anda haruslah mempunyai positron. Jika anda punya proton, Anda pasti juga punya antiproton," katanya. "Dengan kata lain, haruslah ada materi dan antimateri dalam jumlah yang sama. Itulah yang membuat saya penasaran, di manakah alam semesta yang terbuat dari antimateri. Itu adalah salah satu alasan kami mengusulkan eksperimen ini.
Ting menyatakan AMS punya misi ilmiah yang amat penting. "Ini adalah eksperimen definitif untuk melihat apakah antimateri alam semesta benar-benar ada atau tidak," ujarnya.
TJANDRA | NATURE | NASA | MSNBC
Kamis, 29 April 2010 | 15:09 WIB
http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2010/04/29/brk,20100429-244228,id.html
TEMPO Interaktif, Cape Canaveral - Antimateri adalah partikel paling langka dan sulit dideskripsikan di alam semesta. Antimateri terbuat dari partikel yang bermuatan berlawanan dalam jumlah energi yang sama. Misalnya, antimateri dari elektron adalah positron, atau antimateri dari proton, yang bermuatan positif, adalah antiproton yang bermuatan negatif.
Antiproton yang tercipta di antariksa membombardir bumi dalam bentuk sinar kosmik, yang merupakan partikel elementer yang bergerak nyaris setara dengan kecepatan cahaya. Ketika materi dan antimateri itu bertabrakan, keduanya akan saling meniadakan, menciptakan energi murni tanpa meninggalkan residu.
Keberadaan antimateri pertama kali diajukan oleh Paul Dirac pada 1928. Sejak saat itu para ilmuwan berusaha mempelajari teori keberadaan partikel antimateri yang diciptakan oleh peluruhan nuklir dan tumbukan materi normal berenergi tinggi. Pada saat ini, positron umum dijumpai dalam berbagai pencitraan medis.
Meski begitu, antiatom, yang tersusun dari antriproton dan antineuron, amat jarang dijumpai. Mengingat kita hidup di dunia yang didominasi oleh materi reguler, antiproton dan antineuron umumnya langsung musnah sebelum mereka bisa membentuk antinukleus.
Pencarian partikel antimateri ini tak hanya berlangsung dalam laboratorium yang memiliki akselerator partikel, tapi juga hingga ke antariksa. Sebuah tim ilmuwan dari berbagai negara bahkan pernah meluncurkan sebuah balon pembawa instrumen hingga ketinggian 39 kilometer di atas Antartika untuk mencari partikel langka itu.
Seluruh upaya pencarian partikel antimateri itu dilakukan untuk memahami asal-muasal antimateri dalam sinar kosmik termasuk membuktikan teori Big Bang, ledakan besar di antariksa yang menjadi asal-usul lahirnya alam semesta. Bentuk paling mendasar dari teori Big Bang itu memprediksi bahwa tercipta materi dan antimateri dalam jumlah yang sama. Entah bagaimana, materi mendominasi antimateri dalam beberapa tahap awal seusai ledakan itu terjadi.
Salah satu tujuan peluncuran detektor antimateri Alpha Magnetic Spectrometer (AMS) adalah untuk menemukan adanya bukti keberadaan antimateri yang mungkin masih tersisa di luar sana. "Saya telah mempelajari eksperimen antariksa selama 15 tahun, tapi kita hanya bisa yakin bila kita berada di stasiun antariksa untuk mengambil data itu," kata Samuel Ting, peraih Hadiah Nobel, yang memimpin tim AMS.
Ting menyatakan bahwa tugas utamanya adalah menjamin fase terakhir perakitan detektor agar tak ada yang meleset. Ting adalah salah satu penemu partikel antimateri kompleks pertama. Selama 45 tahun dia terus-menerus "dihantui" oleh massa yang hilang itu. "Pada awalnya, jika Anda memiliki sebuah elektron, Anda haruslah mempunyai positron. Jika anda punya proton, Anda pasti juga punya antiproton," katanya. "Dengan kata lain, haruslah ada materi dan antimateri dalam jumlah yang sama. Itulah yang membuat saya penasaran, di manakah alam semesta yang terbuat dari antimateri. Itu adalah salah satu alasan kami mengusulkan eksperimen ini.
Ting menyatakan AMS punya misi ilmiah yang amat penting. "Ini adalah eksperimen definitif untuk melihat apakah antimateri alam semesta benar-benar ada atau tidak," ujarnya.
TJANDRA | NATURE | NASA | MSNBC
Kamis, 29 April 2010 | 15:09 WIB
http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2010/04/29/brk,20100429-244228,id.html
10/1/2011, 15:01 by Achmad Firwany
» BIO: Spektrum Frekuensi Gelombang Otak Manusia
10/1/2011, 12:39 by Achmad Firwany
» HELIOS: Letusan Bintik Matahari Ancam Bumi
10/1/2011, 11:16 by Achmad Firwany
» IPTEK: Amerika Bangun Megaproyek Matahari Buatan
10/1/2011, 11:07 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Bibit Kehidupan Bumi dari Luar Angkasa?
10/1/2011, 11:04 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Bayi Lubang Hitam Ini Bisa Melahap Bumi
10/1/2011, 11:01 by Achmad Firwany
» UCAPAN: Selamat Natal & Tahun Baru
28/12/2010, 11:33 by Admin
» KOSMOS: Alam Semesta Berkembang dari Cairan
28/12/2010, 10:43 by Achmad Firwany
» ESAI: Negara Manakah Terkaya di Dunia?
31/8/2010, 22:44 by Admin
» KOSMOS: Astronom Amatir Abadikan Hantaman Benda Asing Terhadap Jupiter
27/8/2010, 01:47 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Stephen Hawking: tak Mau Punah, Manusia Harus Mencari Planet Lain
27/8/2010, 01:36 by Achmad Firwany
» WEBINFO: Alamat Internet Situs Alumni FMIPA UI
23/8/2010, 04:47 by Admin
» WEBINFO: E-mail Alumni FMIPA
22/8/2010, 19:44 by TESQSCAPE
» INTRO: TESQSCAPE
22/8/2010, 19:40 by TESQSCAPE
» KOSMOS: Peneliti Yakin Bumi Kiamat Tiap 27 Juta Tahun
18/7/2010, 11:59 by Achmad Firwany
» NUKLIR: PII Rekomendasikan Penerapan Energi Nuklir
15/6/2010, 18:37 by Admin
» KOSMO: Kandungan Air di Bulan Ternyata Lebih Banyak dari Perkiraan
15/6/2010, 18:28 by Admin
» INFO: Lukman Hakim Dilantik Jadi Kepala LIPI
15/6/2010, 18:06 by Admin
» FISIKA: PARTIKEL: Mencari Partikel Antimateri Hingga Antariksa
1/5/2010, 09:22 by Achmad Firwany
» KRIMINAL: Peringkat Indonesia di CyberCrime Naik
1/5/2010, 08:47 by Admin
» METEOR: Ledakan Meteorit Langka dan Acak
1/5/2010, 08:29 by Admin
» NUKLIR: BATAN: Chernobyl Bukan Alasan Tolak PLTN
1/5/2010, 08:18 by Admin
» NUKLIR: BATAN: Indonesia Baru Memiliki PLTN 2018-2020
1/5/2010, 07:30 by Admin
» INFOTEK: Terapkan 42 Mbps, Indonesia Terdepan di Asia
28/4/2010, 06:35 by Admin
» INFOTEK: Indonesia Konsisten Perhatikan Keselamatan Nuklir
28/4/2010, 06:27 by Admin
» INFOTEK: Eropa Bangun Teleskop Terbesar Dunia di Chile
28/4/2010, 06:24 by Admin
» EPILOG: What Did Charles Darwin Say?
20/4/2010, 03:13 by Admin
» ANGGOTA: Alumnus FMIPA
20/4/2010, 00:21 by Admin
» ANGGOTA: Kenalkan...
19/4/2010, 18:05 by Admin
» FISIKA: MATERIAL: Logam Makin Keras dan Lentur
19/4/2010, 17:53 by Achmad Firwany
» INFO: Daftar WebSite Produksi Achmad Firwany | TESQscape
10/4/2010, 11:21 by Admin
» EPILOG: The Physics Philosophy
8/4/2010, 09:38 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa
22/2/2010, 08:37 by Achmad Firwany
» FORUM: Administrator: Salam Kenal
25/12/2009, 06:23 by Admin
» IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami
31/10/2009, 02:56 by Achmad Firwany
» ESAI: Orang "Bodoh" VS Orang Pintar
28/10/2009, 04:26 by Achmad Firwany
» INFO ALUMNI: Suharna Suryapranata MENRISTEK
22/10/2009, 11:44 by Admin
» IPTEK: Warna. Properti dan Atribut
15/10/2009, 09:04 by Admin
» LENSA: Nomor Anda Berapa?
15/10/2009, 07:55 by Achmad Firwany
» MIKROTEK: Kenali Kartu Plastik Pengganti Uang Anda
15/10/2009, 07:29 by Achmad Firwany
» INFO ALUMNI: Tubagus Haryono Enjoy Urus Hilir Migas
15/10/2009, 06:47 by Admin
» INFO ALUMNI: Tubagus Haryono Dianugerahkan Tanda Kehormatan SatyaLancana WiraKarya
15/10/2009, 05:08 by Admin
» INFO ALUMNI: Tubagus Haryono Calon Kuat Menteri ESDM?
15/10/2009, 04:53 by Admin
» LENSA: Dibalik Kemerdekaan RI: 17 Agustus 1945
26/9/2009, 18:13 by Achmad Firwany
» INFOTEK: REAL-KILLER CELLULAR FIREGUN: Senjata Api Pembunuh Berbentuk PonSel
26/9/2009, 16:12 by Admin
» INFOTEK: ANTICRIME CELL STUNGUN: Senjata BelaDiri Kejutan-Listrik Tegangan-Tinggi Berbentuk PonSel
26/9/2009, 15:44 by Admin
» KULTUM: FITHR dan FITHRAH. Apa Ma'na Sebenarnya?
26/9/2009, 09:35 by Achmad Firwany
» UCAPAN: Selamat 'Iydul Fithri - Mohon Ma'af Lahir dan Bathin
26/9/2009, 07:50 by Achmad Firwany
» KULTUM: SHILATURRAHIMI: Kenapa? Untuk Apa? Bagaimana?
26/9/2009, 05:55 by Achmad Firwany
» INFO: UI Targetkan Beasiswa Capai Rp 40 Miliar
17/9/2009, 17:48 by Admin